Kamis, 03 Oktober 2013

PELATIHAN PETUGAS HEWAN QURBAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN



        Sekayu,Musi Banyuasin.  Menghadapi Bulan Dzulhijah 1434 H, bertempat di Aula Dinas Peternakan dan Pertanian Kab Musi Banyuasin diadakan pelatihan petugas Hewan Qurban yg Halal dan Higienis, yang dilaksanakan pada hari Senin 23 September 2013, acara ini dihadiri oleh Pengurus Masjid se-Kecamatan Sekayu, Kab Musi Banyuasin.
Turut hadir Pada acara tersebut H. Ikhwan Syamsuddin ( Wanhat DPD LDII Kab Musi Banyuasin ), H. M. Daud Sobri, S.Pd.I  ( Ketua DPD LDII Kab. Musi Banyuasin, Anggota Komisi Dakwah dan Pengabdian Masyarakat MUI Kab Muba ), mewakili Pengurus Masjid Miftahul Huda Kelurahan Balai Agung.



  Peserta  Pelatihan, terdiri dari pengurus Masjid dan petugas Qurban


Acara dibuka oleh Kepala dinas Pertanian dan peternakan Kab. Muba Bp Amir Syamsuddin. Dan acara ini rencananya akan dilaksanakan di setiap kecamatan dalam Kab Musi Banyuasin.

         Acara ini juga Menghadirkan Drh. Iskandar dari Dinas Pertanian dan Peternakan Sumatera Selatan,  menjelaskan Pedoman Teknis Pemilihan dan Penyembelihan Hewan Qurban.


 
Drh. Iskandar


Pelatihan ini juga menghadirkan Ketua Umum MUI Prov. Sumsel Bpk. Drs. KH. Sodikum, M.Sc, dalam paparannya Bpk. Drs. KH. Sodikun, M.Sc  menjelaskan tentang Pentingnya Petugas Qurban Memahami tentang Cara menyembelih yang Halal sesuai dengan Syariat. “ Perlakuan yang tidak sesuai dengan Syariat akan menjadikan Mudhorot bagi kita, karena boleh jadi kita yang berdo’a siang dan malam setelah menunggu lama do’a kita tidak diijabah oleh Allah Subhanahu wa ta’alah, tanpa disadari ternyata kita termakan sembelihan yang tidak halal “ demikan menurut Beliau.
Acara ini berlangsung santai namun tetap serius, sesekali peserta pelatihan tertawa karena ‘joke-joke’ yang dilontarkan oleh Bpk. Drs. KH. Sodikun, M.Sc, selaku Penceramah memang Beliau sudah cukup Senior berkecimpung dalam dunia Dakwah di Sumatera Selatan. Calon Doktor ini merupakan Ulama yang aktif dalam membangun peradaban umat islam melalui Dakwahnya.

Drs. KH. SODIKUN, M.Sc  ( Ketua Umum MUI Prov. Sumatera Selatan )

Pada sesi Tanya jawab dipandu oleh Bp. Sumarso, SP. Para peserta antusias menyampaikan pertanyaannya baik seputar kesehatan hewan hingga tata cara menenangkan hewan sampai tehnik sederhana apabila ada hewan Qurban yang kembung  sebelum hari penyembelihan akibat salah penangannya.  


(HMD.2309.2013)

Minggu, 08 September 2013

MOTTO LDII

Motto LDII – ada tiga [3] motto yaitu :



[1] “Dan hendaklah ada di antara kamu sekalian segolongan yang mengajak kepada kebajikan dan menyuruh pada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung”

[ Q.S. Ali Imron, ayat: 104 ]



[2] “Katakanlah inilah jalan (agama)-ku, dan orang–orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha suci Allah dan aku tiada termasuk golongan orang yang musyrik”

[ Q.S. Yusuf, ayat:108 ];



[3] “Serulah (semua manusia) kepada jalannya Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan yang lebih baik”

[ Q.S. An-Nahl, ayat 125 ].


Sumber    :  DPP LDII

VISI DAN MISI LDII

A. VISI:

Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Lembaga Dakwah Islam Indonesia mempunyai Visi sebagai berikut:

“Menjadi organisasi dakwah Islam yang profesional dan berwawasan luas, mampu membangun potensi insani dalam mewujudkan manusia Indonesia yang melaksanakan ibadah kepada Allah, menjalankan tugas sebagai hamba Allah untuk memakmurkan bumi dan membangun masyarakat madani yang kompetitif berbasis kejujuran, amanah, hemat, dan kerja keras, rukun, kompak, dan dapat bekerjasama yang baik”

B. MISI:

Sejalan dengan visi organisasi tersebut, maka misi Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah:

“Memberikan konstribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara melalui dakwah, pengkajian, pemahaman dan penerapan ajaran Islam yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan dan terintegrasi sesuai peran, posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”

C. STRATEGI

Untuk pencapaian MISI LDII tersebut akan dilakukan dengan Strateji sebagai berikut:

[1] Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia dan meningkatkan kualitas sumberdaya pembangunan yang memiliki etos kerja produktif dan professional, yang memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan, dan berkemampuan manajemen;

[2] Memberdayakan dan menggerakkan potensi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuan untuk beramal sholih melakukan pengabdian masyarakat di bidang sosial budaya, ekonomi dan politik;

[3] Menumbuhkembangkan kegiatan usaha dan kegiatan kewirausahaan dalam rangka pembenahan ekonomi umat sesuai tuntutan kebutuhan, baik pada sektor formal maupun informal melalui usaha bersama dan usaha koperasi, serta bentuk badan usaha lain;

[4] Mendorong pembangunan masyarakat madani [civil society] yang kompetitif, dengan tetap mengembangkan sikap persaudaraan [ukhuwwah] sesama umat manusia, komunitas muslim, serta bangsa dan negara, sikap kepekaan dan kesetiakawanan sosial, dan sikap terhadap peningkatan kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta membangun dan memperkuat karakter bangsa;

[5] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan

[6] Meningkatkan advokasi, penyadaran dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya supremasi hukum, kewajiban azasi manusia [KAM], hak azasi manusia [HAM], dan tanggung-jawab azasi manusia [TAM] serta penanggulangan terhadap ancaman kepentinganpublik dan perusakan lingkungan 


Sumber    :   DPP LDII

Sabtu, 07 September 2013

Sejarah Berdirinya LDII






Cikal bakal organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) didirikan pada tanggal 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama Yayasan Karyawan Islam (YAKARI)



Pada musyawarah besar [MUBES] YAKARI tahun 1981, nama YAKARI diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam [LEMKARI].



Pada musyawarah besar [MUBES] LEMKARI tahun 1990, sesuai dengan arahan Jenderal Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri [Mendagri] waktu itu, nama LEMKARI yang sama dengan akronim Lembaga Karate-Do Indonesia, diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia


Sumber  :  DPP LDII

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template